DPR: Program MBG Papua Barat langkah strategis bentuk generasi sehat

Manokwari – Anggota Komisi IX DPR RI Obet Rumbruren menyatakan bahwa pelaksanaan Program Makan Bergizi Gratis (MBG) di Papua Barat merupakan langkah strategis menuju pencapaian Indonesia Emas pada tahun 2045.

“Program ini merupakan bagian dari upaya jangka panjang untuk menciptakan generasi muda yang sehat, produktif, dan siap bersaing pada masa depan menuju Indonesia Emas 2045,” ungkap Obet di Manokwari pada hari Minggu.

Anggota DPR RI dari Dapil Papua Barat ini menjelaskan bahwa berdasarkan penelitian, Indonesia diperkirakan akan memiliki populasi muda yang besar pada tahun 2045, sehingga Program MBG menjadi pilar penting dalam pengembangan sumber daya manusia yang unggul.

Program yang dimulai pada 6 Januari 2025 ini dirancang untuk meningkatkan akses terhadap makanan bergizi bagi masyarakat, terutama untuk anak sekolah, wanita hamil, dan ibu menyusui.

Lebih dari sekedar pemenuhan gizi, Program MBG juga bertujuan untuk meningkatkan prestasi akademik siswa. Dengan penyediaan makanan bergizi di sekolah, ia berharap siswa dapat lebih fokus dan aktif dalam proses belajarmengajar.

Sebagai bentuk dukungan terhadap Program MBG, pihaknya telah melakukan kunjungan di Manokwari dan Manokwari Selatan untuk melakukan sosialisasi.

“Kami mengajak seluruh elemen masyarakat seperti tokoh agama, kepala suku, dan pemerintah daerah, untuk bersamasama mengawasi program ini agar manfaatnya dapat dirasakan oleh seluruh warga,” tegas Obet Tvtogel.

Saat melakukan sosialisasi Program MBG di Manokwari pada 28 Februari 2025, Obet berinteraksi dengan lebih dari 300 warga, dan mayoritas menunjukkan antusiasme serta menyambut baik program tersebut. Sosialisasi juga dihadiri oleh perwakilan Badan Gizi Nasional (BGN) Alfa Riza.

“Orang Papua harus sejahtera di Tanah Papua. Jika kita ingin menghasilkan generasi muda yang cerdas dan terampil di berbagai bidang, mereka harus menerima asupan gizi yang memadai melalui makanan sehat dan pendidikan yang layak,” tuturnya.

Perwakilan BGN Alfa Riza menyatakan bahwa salah satu inovasi utama dalam program ini adalah pendirian Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG), yaitu dapur umum yang dikelola oleh tenaga profesional di bidang gizi dan melibatkan masyarakat lokal.

“Dapur ini bukan hanya tempat memasak, tetapi juga menjadi bagian dari sistem ketahanan pangan lokal. Masyarakat dapat berkontribusi dengan menyuplai bahan pangan seperti ayam, telur, dan sayurmayur, sehingga ekonomi Papua Barat dapat berkembang lebih baik,” jelas Alfa.