Menko Zulhas

Menko Zulhas, Soal Pentingnya Irigasi untuk Swasembada Pangan 2028

Pembangunan Irigasi dan Tantangan Swasembada Pangan: Solusi atau Wacana?.

Pernyataan Menteri Koordinator Bidang Pangan Zulkifli Hasan (Zulhas) tentang rencana pemerintah pusat membantu pembangunan saluran irigasi menjadi harapan baru bagi para petani di Indonesia. Namun, pertanyaan besarnya adalah: apakah langkah ini cukup untuk menjawab tantangan swasembada pangan yang diusung pemerintah?

Irigasi: Kunci Produktivitas Pertanian
Tidak dapat disangkal, keberadaan saluran irigasi sangat penting bagi keberlanjutan sektor pertanian. Saat ini, banyak sawah di Indonesia yang hanya mampu satu kali tanam per tahun karena bergantung pada curah hujan. Dengan irigasi yang memadai, petani dapat meningkatkan frekuensi tanam dan hasil produksi, yang berujung pada kestabilan pangan nasional.

Namun, persoalan irigasi bukan sekadar soal infrastruktur. Pendanaan menjadi salah satu hambatan besar. Sebagaimana dijelaskan Zulhas, pembangunan irigasi untuk lahan 1.000 hektare bergantung pada anggaran daerah, seperti bupati dan gubernur. Sayangnya, keterbatasan anggaran sering kali membuat kebutuhan ini terabaikan.

Solusi dari Pemerintah Pusat
Adanya wacana bahwa pemerintah pusat melalui Kementerian Pertanian (Kementan) akan turut ambil bagian dalam pembangunan irigasi adalah langkah yang patut diapresiasi. Pemerintah pusat memiliki sumber daya yang lebih besar dibandingkan pemerintah daerah, sehingga intervensi dari pusat dapat mempercepat penyelesaian irigasi di wilayah yang kritis.

Namun Epictoto, peran Kementan harus dilakukan dengan perencanaan matang. Pemerintah pusat perlu memastikan koordinasi yang baik dengan daerah agar proyek ini tidak hanya menjadi proyek “menara gading” yang sulit diimplementasikan.

Tantangan Swasembada Pangan
Fokus pemerintah terhadap swasembada pangan perlu lebih dari sekadar pembangunan irigasi. Faktor lain seperti akses terhadap benih unggul, pupuk, teknologi pertanian, dan pasar hasil panen juga harus menjadi perhatian. Tanpa langkah menyeluruh, upaya ini bisa menjadi solusi tambal sulam yang tidak menjawab akar masalah.

Selain itu, pengawasan terhadap pelaksanaan proyek irigasi sangat penting. Keterlibatan banyak pihak, mulai dari bupati, gubernur, hingga Kementan, dapat menimbulkan potensi konflik koordinasi atau bahkan penyalahgunaan anggaran.

Kesimpulan
Rencana pemerintah pusat untuk membantu pembangunan irigasi di daerah adalah langkah positif, tetapi memerlukan eksekusi yang konkret dan menyeluruh. Swasembada pangan adalah cita-cita besar yang membutuhkan komitmen lintas sektor, bukan hanya satu langkah parsial seperti pembangunan irigasi.

Jika pemerintah serius, maka perlu ada roadmap yang jelas, mulai dari pembiayaan, implementasi, hingga dampak jangka panjang terhadap petani. Harapannya, pembangunan irigasi ini bukan hanya wacana, tetapi menjadi fondasi kuat untuk ketahanan pangan nasional yang berkelanjutan. (Esa -dr.Lu)