Konflik India-Pakistan, Kementan buka opsi pasar baru sawit

Jakarta – Kementerian Pertanian (Kementan) menyatakan bahwa pemerintah. Telah membuka opsi pasar baru untuk ekspor minyak kelapa sawit. Sebagai langkah mitigasi untuk Indonesia terkait konflik antara India dan Pakistan.

Direktur Tanaman Sawit dan Aneka Palma dari Direktorat Jenderal Perkebunan Kementan, Ardi Praptono. Mengatakan dalam pertemuan di Jakarta pada hari Rabu bahwa beberapa negara. Yang menjadi target termasuk negara-negara di Afrika. Seperti Mesir dan Afrika Selatan, serta negara-negara di Asia Timur.

“Kita akan membuka pasar-pasar baru, khususnya di Afrika dan lainnya. Kami belajar dari pengalaman sebelumnya, seperti negosiasi tarif impor dengan Amerika Serikat, sehingga kami akan memfokuskan upaya pada pembukaan pasar-pasar baru,” ujar Ardi.

Lebih lanjut, Ardi menegaskan bahwa Indonesia sebagai salah satu penghasil minyak sawit terbesar. Di dunia harus bersikap adaptif, terutama dalam hal promosi dan pemasaran produk secara lebih luas.

Dia menambahkan bahwa hal ini perlu menjadi perhatian bagi semua pemangku kepentingan terkait. Meskipun saat ini belum ada dampak signifikan dari konflik tersebut terhadap ekspor minyak sawit Indonesia.

“Setahu saya, dari sisi Kementerian Pertanian, saat ini belum ada (dampak dari konflik India-Pakistan). Kami hanya melakukan mitigasi berdasarkan pengalaman sebelumnya di Amerika Serikat,” kata Ardi.

“Kita melihat bahwa perkembangan sekarang ini akan berpengaruh. Oleh karena itu, seperti yang saya katakan tadi, mitigasi menjadi hal yang penting. Kita perlu melakukan penetrasi ke pasar-pasar baru, itu yang saya anggap perlu,” katanya cvtogel.

Sementara itu, situasi di wilayah India yang berbatasan dengan Pakistan, di mana terjadi baku tembak dan pencegatan pesawat nirawak, dilaporkan tetap tenang, menurut kantor berita ANI pada hari Selasa (13/5/2025).

Pada 10 Mei, India dan Pakistan sepakat untuk menghentikan semua penembakan dan tindakan militer di darat, udara, dan laut mulai pukul 17. 00 waktu setempat (18. 30 WIB).

Meskipun telah sepakat untuk menghentikan serangan, pada malam yang sama, kepala wilayah persatuan India Jammu dan Kashmir, Omar Abdullah, melaporkan adanya suara ledakan dan kegiatan pertahanan udara India di dekat kota Srinagar, ibu kota musim panas Jammu dan Kashmir.

Serangan ini dilaporkan oleh surat kabar Hindustan Times pada Senin malam mengenai baku tembak baru dan pencegatan pesawat nirawak di daerah Samba yang berbatasan dengan Jammu dan Kashmir di wilayah Pakistan.

Namun, surat kabar tersebut kemudian menyatakan bahwa situasi telah kembali normal, mengacu pada pernyataan dari pasukan darat India.